KELOMPOK DIKLAT

Kamis, 05 April 2012

weda dan banten

Weda dan Banten
Melalui pemanfaatan seluruh panca indera akan lebih mudah untuk memahami isi dari kitab suci Weda
-          sesuatu yg dapat dilihat, didengar, dicium, dirasakan, serta diraba Ø lebih mudah dimengerti bila hanya salah satu panca indera saja yg dimanfaatkan
-          Memahami isi sebuah ajaran akan lebih mudah bila dpt dilihat, didengar, dicium, dirasakan dan diraba
Melalui pemanfaatan seluruh panca indera akan lebih mudah untuk memahami isi dari kitab suci Weda
-          sesuatu yg dapat dilihat, didengar, dicium, dirasakan, serta diraba Ø lebih mudah dimengerti bila hanya salah satu panca indera saja yg dimanfaatkan
-          Memahami isi sebuah ajaran akan lebih mudah bila dpt dilihat, didengar, dicium, dirasakan dan diraba  

 Umat Hindu di Bali  Ø sebagian besar menganut ajaran  Siwa Siddhanta
-          Ajaran Weda terlalu sulit dimengerti oleh umat awam, shg perlu dicari tata cara yg mudah dan praktis
-          Ajaran Weda a dijabarkan dalam bentuk lambang, simbol atau niasa berbentuk banten
  simbol ajaran / filsafat Siwa Siddhanta
-          Upakara merupakan sarana atau tata cara mempelajari kitab suci Weda
Banten.
-          Banten adalah sebuah “kitab suci” yang ditulis dengan mempergunakan aksara simbolik berupa sampian, dikombinasikan dengan umbi, batang, daun, bunga, buah, biji-bijian, jajan, binatang dan sarana lainnya
-          Bagi mereka yang “buta” terhadap aksara banten g terutama dalam hal bentuk, bahan, warna, letak
-           - wajar tidak akan dapat membaca dan mengerti serta memahami apa yang tertulis di dalam “kitab banten” tersebut
Mampukah Anda membaca tulisan dalam lontar ini  bila tak memahami huruf / aksaranya?


Cobalah simak kalimat Jawa Kuno berikut ini yg ditulis degan aksara Latin
Bayasira arsa mardi kamardikan            
aywa samar sumingkiring dur karmurkan
Bila hendak mencapai kemerdekaan
Jangan ragu menyingkiran keangkaramurkaan
Bila kalimat ini dirangkai sedemikian rupa menjadi sebuah gambar Semar yg terdiri dari huruf Bali / Jawa dapatkah Anda membacanya?

Dapatkah Anda membaca “kitab banten” ini?

Manakah dari kedua  canang  ini yang benar atau terbaca sesuai ajaran Weda?





Menurut lontar Yadnya Prakerti Tegesing Arti Banten menyebutkan
- Banten pinaka atau simbol dari
1.Warna rupaning Ida Batara(Ida Sang Hyang Widhi Wasa)
2.Raganta tuwi (Badan manusia / bhuana alit)
3.Anda bhuana(Alam semesta / bhuana agung )


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar